• Galeri Foto
  • Galeri Foto
  • Galeri Foto

KOMANDAN KOREM 043/GATAM SELAKU IRUP UPACARA PARADE DAN DEFILE HUT TNI KE 69 TAHUN 2014 WILAYAH PROVINSI LAMPUNG.

E-mail Cetak PDF









































Lampung (Penrem 043/Gatam).

    Upacara  Parade  dan Defile HUT TNI Ke 69 Tahun 2014  di wilayah Provinsi pada tanggal   7 Oktober 2014  dipusatkan  di Lapangan Korpri  Kantor Gubernur Lampung  pagi tadi,  dengan bertindak selaku IRUP,  Komandan  Korem  043/Gatam, Kolonel Arm Drs. Winarto, M.Hum.

     Pelaksanaan Upacara  Parade  dan Defile HUT TNI ini diikuti seluruh prajurit dari  mulai dari kelompok  Duaja, Kelompok Korsik, Kelompok Pamen, Kelompok Pama, Pasukan matra darat, laut, udara, Polda, Satbrimobda  Lampung,  PPM,  FKPPI,  Menwa,  Pramuka,  Sat  Pol PP  Provinsi Lampung dan  pelajar  serta para tamu undangan berjalan tertib dan lancar.

    Dalam Amanat Panglima TNI yang dibacakan oleh Komandan Korem 043/Gatam, Panglima TNI mengawali amanatnya,  mengajak  untuk  menengok jauh ingatan ke belakang dan menghitung kembali  tahun - tahun yang telah dilalui, dan merefleksikannya  guna  mencapai  kemajuan yang lebih berarti. Untuk itu, TNI akan memaknai  filsafat dan hakikat hari jadinya ke-69  tahun 2014, yang secara metematis TNI telah menghitung kemajuan yang telah dicapai, baik pembangunan fisik, kekuatan dan kemampuan, serta pembangunan spiritual dan kultural.

    Dalam  pada itu, untuk  lebih kepada  hakikat, TNI merefleksikan dan mengevaluasi hari jadinya untuk meningkatkan kualitas perannya sebagai komponen  bangsa, serta tugasnya sebagai unsur keamanan dan pertahanan negara, yang  implementasinya  ditunjukkan  dengan ketaatan  dan   kebaikan bagi kepentingan masyarakat,  bangsa dan negara.  Di sisi yang sama,  penyelenggaraan HUT TNI  pada  hakekatnya  merupakan  salah satu  bentuk  laporan  pertanggungjawaban TNI kepada rakyat atas pembangunan  TNI  yang  telah dilaksanakan, khususnya pada tahun anggaran 2014. oleh karena itu, tema pokok pada kegiatan  HUT ke-69  ini adalah   “patriot sejati,  profesional   dan  dicintai rakyat”.   Berangkat dari tema tersebut, TNI ingin menunjukkan bahwa TNI masih  berada pada hakekat dirinya sebagai prajurit  pejuang  dan pejuang prajurit,  yang “cinta negara”, “cinta bangsa”, “cinta rakyat” dan “cinta kehidupan”,   yang makna kepatriotannya ditujukan untuk  mengawal demokrasi  dan menjaga kedaulatan serta keutuhan NKRI secara profesional, menuju indonesia yang aman dan sejahtera. Adapun profesionalisme TNI itu sendiri merupakan salah satu substansi visi TNI dalam pembangunan dan pengembangan kapasitas TNI, sebagaimana yang diamanatkan undang-undang, dalam rangka menjamin keberlangsungan pelaksanaan pembangunan nasional.

    Penegasan TNI  sebagai patriot sejati dan pembangunan dan pengembangan profesioanlisme TNI,  merupakan realisasi renstra 2010-2014,  akan ditampilkan pada HUT TNI ke-69 tahun 2014,dengan harapan  dapat  menjadi kebanggaan dan membangkitkan kecintaan rakyat kepada TNI, serta memberikan kepercayaan atas kekuatan  sendiri bangsa indonesia dalam melanjutkan  pembangunan nasional.  Kebanggaan, kecintaan  dan  kepercayaan atas kekuatan sendiri  harus terus kita  kembangkan,  karena  kesemua itu menjadi akumulasi kekuatan, guna menghadapi tantangan globalisasi yang berkembang dinamis di semua sisi kehidupan.

    Dalam kaitan tersebut, TNI senantiasa membangun mekanisme kerja dan hubungan  kelembagaan   dengan segenap komponen bangsa,  dalam rangka meningkatkan ketahanan masyarakat dan ketahanan nasional.  Setiap prajurit dan PNS TNI   dituntut mengedepankan tugas dan kepentingan masyarakat di atas kepentingan pribadi. sekecil apapun   sikap dan tindakan primitif akan mengganggu bahkan merusak jati diri TNI, sebagai tentara rakyat, tentara pejuang, tentara nasional dan tentara profesional.


    Selaku Pimpinan TNI, Panglima TNI mengajak kepada seluruh prajurit dan PNS TNI dapat memaknai  usia TNI  ke-69 ini,  dengan tekad dan janji, untuk meningkatkan kinerja dan kualitas pengabdian di  masa-masa  yang akan datang.Guna meneguhkan hati dan menguatkan jiwa segenap prajurit TNI,  Panglima TNI mengingatkan kembali  dan  instruksikan hal-hal  untuk  dipedomani sebagai berikut:  Pertama, mantapkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai landasan moral dan etika dalam pelaksanaan tugas, kehidupan prajurit, kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.  Kedua,  tugas prajurit TNI sangat berkaitan langsung  dengan  tegak  atau  runtuhnya  negara,  bersatu atau bercerainya bangsa. Oleh karena itu,  tempatkan tugas di atas segala - galanya,  karena tugas adalah kehormatan, harga diri  dan kebanggaan. serta kobarkan  terus  semangat   pantang menyerah, rela berkorban,  keunggulan moral  serta  senantiasa  bersama  dan bersatu dengan rakyat dalam setiap  pelaksanaan tugas. Ketiga, junjung tinggi nilai dan semangat kebangsaan demi tetap kokohnya persatuan dan kesatuan  bangsa, serta tetap tegaknya  kedaulatan negara republik indonesia,  yang berdasarkan pancasila dan  undang-undang dasar negara Republik Indonesia tahun 1945.  Keempat,  tingkatkan kewaspadaan  dan kesiapsiagaan, dengan mencermati  serta mengantisipasi perkembangan situasi secara  terus  menerus,  terhadap  adanya  upaya  mengganggu  kedaulatan   dan  keutuhan  wilayah NKRI. Kelima,  pegang  teguh  disiplin  keprajuritan  dengan berpedoman   Sapta  Marga,  Sumpah Prajurit, Delapan Wajib TNI, taati hukum dan hormati hak azasi manusia.  Keenam, bina soliditas satuan, tegakkan   rantai  komando  dan  mantapkan  kesatuan  komando  di setiap  strata  kepemimpinan  satuan TNI, sehingga terwujud loyalitas tegak lurus yang jelas dan tegas.  Ketujuh, mantapkan kepemimpinan  lapangan,  budayakan  belajar  dan  berlatih  dengan  sungguh-sungguh,  benar dan baik, karena  belajar  dan  berlatih merupakan jalan utama   menuju tercapainya profesionalisme keprajuritan yang diharapkan.



You are here: Home