• Galeri Foto
  • Galeri Foto
  • Galeri Foto

JANGAN SEKALI KALI TERLIBAT SECARA LANGSUNG MAUPUN TIDAK LANGSUNG TERHADAP KEGIATAN POLITIK PRAKTIS.

E-mail Cetak PDF
PENREM 043/GATAM.

  Demikian penekanan khusus Pangdam II/Sriwijaya kepada seluruh personel dan jajaran Kodam II/Sriwijaya untuk tetap mempertahankan dan memegang teguh netralitas, pada Amanat upacara bendera di awal bulan Februari 2014 bagi satuan Korem 043/Gatam beserta Jajarannya yang dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 3 Februari 2014 bertempat di Lapangan Saburai Bandar Lampung yang dipimpin langsung Komandan Korem 043/Gatam, Kolonel Inf Irwan S. Marpaung.

   Adapun upacara bendera juga  diikuti oleh Kasrem 043/Gatam, Para Komandan Satuan Dinas  Jawatan, Komandan Kodim 0410/KBL, Para Kasi Korem 043/Gatam, dan seluruh Perwira, Bintara, Tamtama serta Pegawai Negeri Sipil Korem 043/Gatam.

  Mengawali Amanat Pangdam II/Sriwijaya yang dibacakan oleh Komandan Korem 043/Gatam, menyampaikan Upacara pengibaran bendera yang  kita laksanakan ini, merupakan wujud rasa bangga dan penghormatan kita  terhadap  Sang  Merah Putih yang merupakan salah satu lambang kebesaran dan kedaulatan negara yang menjadi bukti tetap tegak kokohnya Negara Kesatuan Republik Indonesia.

   Oleh karena itulah, saya selalu menekankan agar upacara pengibaran bendera  tidak  dipandang  sebagai  kegiatan seremonial yang  wajib diselenggarakan, akan tetapi harus kita jadikan sebagai wahana untuk mempertebal nasionalisme  dan mempertinggi patriotisme, sehingga  kita senantiasa dapat memberikan pengabdian  terbaik, bagi bangsa dan negara. Selanjutnya, Pangdam menyampaikan bahwa Di sepanjang bulan Januari yang lalu,  kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara kita, diwarnai dengan berbagai permasalahan kemanusiaan.

  Permasalahan kemanusiaan ini, menimpa hampir di seluruh wilayah Indonesia sehingga perlu mendapat perhatian kita bersama, terutama yang terkait dengan masalah bencana alam berupa banjir, tanah longsor, gunung meletus dan bencana alam lainnya.Permasalahan yang timbul sebagai dampak dari bencana alam yang terjadi merupakan tantangan dan bahkan dapat menjadi  ancaman, sehingga perlu  diantisipasi dan dihadapi  dengan  kesiapan operasional  yang  tinggi. Menghadapi kondisi seperti itu, prajurit Kodam II/Swj dituntut untuk selalu siap dan waspada serta mengetahui dan memahami langkah - langkah atau prosedur tetap yang harus dilakukan dalam menghadapi bencana  alam  tersebut.

   Hal ini penting untuk dipahami, karena tugas - tugas  Angkatan Darat  sekarang  dan ke depan masih akan dilibatkan dalam memberikan bantuan kemanusiaan, seperti halnya membantu korban bencana alam  yang melanda beberapa  wilayah negeri kita. Selain apa yang telah saya sampaikan  di atas, pelaksanaan Pemilihan Umum  yang akan dilaksanakan dalam bulan April yang akan datang, menuntut atensi dan kepedulian dari seluruh jajaran Kodam II/Swj. Kondisi masyarakat yang masih rentan dan mudah terpancing oleh berbagai isu  dan provokasi, perlu mendapatkan perhatian  dan  kewaspadaan  bersama.Sebagai ekses dari pelaksanaan demokrasi adalah adanya perbedaan sikap dan pilihan diantara elemen masyarakat. Hal ini terutama terkait dengan orientasi politik dan kepentingan. Oleh karena itu, penting bagi kita  untuk memastikan agar setiap perbedaan yang ada di masyarakat tetap dapat   terkelola, terjaga dan terpelihara dengan baik sehingga perbedaan yang ada agar tidak menjadi ketegangan dan konflik  dalam kehidupan sehari - hari. Hal ini  penting untuk menjadi perhatian kita  semua, karena hal tersebut akan berpengaruh terhadap stabilitas politik, keamanan dan perekonomian Indonesia  yang  membawa  pengaruh  terhadap segala aspek kehidupan  masyarakat, bangsa dan negara.

  Secara khusus pada kesempatan ini juga Pangdam menyampaikan penekanan  kepada seluruh personel dan jajaran     Kodam II/Swj untuk tetap mempertahankan dan memegang teguh netralitas. Jangan sekali - kali terlibat secara langsung maupun tidak langsung terhadap kegiatan politik praktis serta jangan terpengaruh oleh godaan yang ingin menarik - narik TNI ke  dalam kegiatan  politik. Netralitas TNI ini seringkali saya sampaikan dalam berbagai kesempatan, semata - mata agar setiap prajurit Kodam II/Swj dapat memahami dan mematuhinya,  sehingga  tidak  terjadi  pelanggaran sekecil apapun yang dapat mencederai nama baik TNI khususnya Kodam II/Swj.  Hal ini  dilakukan karena TNI selalu mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta ingin tetap tegaknya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang berdasarkan Pancasila  dan  UUD  1945.

  Sebelum mengakhiri amanatnya, Pangdam menyampaikan beberapa atensi  untuk dipedomani dan
dilaksanakan  :

  Pertama, mantapkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang  Maha Esa sebagai kekuatan dan landasan moral dalam menjalankan tugas pengabdian kepada  bangsa dan negara.

  Kedua, tingkatkan kewaspadaan, ketanggap - segeraan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi berbagai perkembangan situasi yang mengharuskan kehadiran dan keterlibatan  prajurit guna melaksanakan tugas perbantuan kepada Pemerintah  Daerah.

  Ketiga,  tingkatkan komunikasi dan koordinasi lintas sektoral guna menghindari adanya kegamangan dalam pelaksanaan tugas perbantuan, untuk itu pedomani  Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Skep / 328 / IX / 2004  tanggal  21 September 2004  tentang  Juklak Operasi Bantuan TNI kepada Pemerintah Sipil serta Skep Nomor 46 / XII / 2006   tanggal  21 Desember 2006 tentang Juklak Bantuan TNI kepada Pemerintah Daerah dalam penanggulangan bencana alam, agar pelibatan satuan kewilayahan dalam Operasi Bantuan tidak menyimpang dari landasan hukum yang  telah  ditentukan  oleh  Komando Atas.

   Keempat, pelihara dan jaga Netralitas  TNI serta jangan terjebak pada upaya - upaya untuk menarik TNI dalam kegiatan politik praktis, namun demikian kita harus  tetap  memahami dan mengikuti setiap pentahapan Pemilu tahun 2014, guna kesiapsiagaan satuan apabila sewaktu – waktu dibutuhkan untuk melaksanakan  tugas  perbantuan.






You are here: Home