• Galeri Foto
  • Galeri Foto
  • Galeri Foto

APEL GABUNGAN DALAM RANGKA KESIAPSIAGAAN PENANGGULANGAN BENCANA DI WILAYAH PROVINSI LAMPUNG

E-mail Cetak PDF



PENREM 043/GATAM. 
      Bertempat di Lapangan Saburai Bandar Lampung, pada hari, Rabu, tanggal 29 Januari 2014, pukul : 09.00 WIB, diadakan Apel Gabungan dalam rangka mengantisipasi dan menghadapi terjadinya bencana  di wilayah Provinsi Lampung, dengan Pimpinan Apel secara langsung oleh Komandan Korem 043/Gatam, Kolonel Inf Irwan S. Marpaung.

      Turut hadir    pada    Acara  Apel,  Bapak Wakil Gubernur
beserta Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Provinsi Lampung, Kapolda Lampung, Bapak Walikota  beserta Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kota Bandar Lampung, Para Pejabat Militer, Polri dan Sipil, Para Pimpinan Organisasi Masyarakat Prov. dan Kota Bandar Lampung, Para Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat dan Tokoh Pemuda serta Peserta Apel yang terdiri dari Unsur TNI, Dinas Instansi terkait, anggota Organisasi Masyarakat baik dari PPM, FKPPI, ORARI, SAR, Pramuka dan Para Pelajar. 

    Selanjutnya, dalam Amanat Pangdam II/Sriwijaya yang dibacakan oleh Komandan Korem 043/Gatam menyampaikan bahwa Saat ini di wilayah Indonesia tidak terkecuali di wilayah Provinsi Lampung memasuki suatu musim dengan curah hujan yang cukup tinggi dan diikuti kondisi cuaca yang sulit diprediksi, bahkan dengan mudah dapat  berubah - ubah secara ekstrim. Seperti pada tahun - tahun sebelumnya, apabila curah hujan tinggi dan cuaca tidak  menentu, kondisi  seperti  ini  sangat berpotensi menimbulkan bencana alam, terutama banjir dan tanah longsor. 

     Kondisi yang demikian, menuntut kita semua untuk senantiasa siap siaga dan melakukan berbagai langkah antisipasi guna meminimalisir kerugian, baik personil maupun  materiil. Apel Kesiapan Penanggulangan Bencana yang kita laksanakan pada hari ini bertujuan untuk mengantisipasi dan  mengevaluasi  sejauh - mana kesiapan seluruh unsur yang terlibat baik dari unsur TNI, Polri, Pemda maupun organisasi masyarakat, guna menghadapi kemungkinan bencana yang akan terjadi, baik dari aspek personel, peralatan dan perlengkapan, serta dukungan lainnya, disertai cara bertindak yang tepat, sehingga tidak ada keraguan dalam pelaksanaan tugas, sehingga  dapat meminimalkan dampak bencana  baik korban jiwa maupun  material.

       Kemudian Pangdam juga menyampaikan dalam amanat tersebut bahwa Upaya pengurangan resiko bencana harus dilakukan secara terencana, terpadu dan berkesinambungan, sehingga membutuhkan kerja yang maksimal dan terarah. Melihat bencana yang terjadi dan dampak yang ditimbulkannya, maka diperlukan upaya yang serius dari semua pihak untuk melakukan langkah kongkrit dalam melindungi masyarakat apabila terjadi kondisi yang darurat. Langkah kongkrit yang harus dilakukan dalam mengurangi resiko bencana adalah kesiapsiagaan   aparat,  Dinas instansi  terkait dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama - sama dengan masyarakat, dan didukung oleh sarana dan prasarana  yang  memadai. Untuk mereduksi terjadinya korban jiwa akibat bencana alam, seluruh komponen bangsa perlu melakukan berbagai upaya yang ditujukan untuk mencari solusi guna mencegah terjadinya bencana alam.

       Salah satu upaya tersebut adalah dengan peningkatan kualitas lingkungan  di sekitar  kita  dan  menumbuhkan kesadaran masyarakat khususnya yang tinggal di daerah aliran sungai dan daerah rawan longsor agar lebih aktif dalam memelihara dan menjaga kondisi di sekitar aliran sungai dan daerah rawan longsor tersebut agar tetap terjaga keasriannya dan berfungsi secara  optimal.
Kepekaan dan kepedulian terhadap masalah lingkungan ini penting untuk terus menerus ditingkatkan dan disosialisasikan kepada masyarakat sebagai salah satu upaya untuk menghadapi dan menanggulangi kemungkinan ancaman bencana alam yang terjadi. Peningkatan kepekaan dan kepedulian  kepada masyarakat selain dimaksudkan untuk memerankan masyarakat sebagai bagian dari sistem  peringatan dini  terhadap  kemungkinan timbulnya bencana alam juga dimaksudkan untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap berbagai permasalahan apapun yang terjadi di wilayahnya. Selaku aparatur kewilayahan, kita dituntut untuk mampu merencanakan dan menyelenggarakan operasi bantuan secara profesional dan proporsional.

       Oleh karena itu, dalam kesempatan ini  perlu untuk saya ingatkan kembali khusus kepada satuan TNI  agar setiap satuan TNI menguasai dan memahami doktrin operasi, sebagaimana yang telah ditetapkan dalam  Doktrin TNI yaitu penggunaan kekuatan TNI tentang kebijakan pelibatan kekuatan TNI, sesuai dengan  Surat Keputusan Panglima TNI Nomor  Skep/328/IX/2004  tanggal  21 September  2004 tentang Juklak Operasi Bantuan TNI kepada Pemerintah Sipil serta Skep Nomor 46/ XII / 2006 tanggal 21 Desember 2006 tentang Juklak Bantuan TNI kepada Pemerintah Daerah dalam penanggulangan bencana alam, agar pelibatan satuan TNI dalam Operasi Bantuan tidak menyimpang  dari landasan hukum yang telah ditentukan oleh Komando  Atas. Dan kepada Dinas – Dinas dan instansi terkait dengan  bencana  agar Peka dan Peduli  terhadap  kejadian bencana yang terjadi di daerahnya untuk segera  turun ke lokasi bencana dan menanganinya dengan segera.

        Sebelum mengakhiri amanatnya, Pangam  juga mengingatkan bahwa kegiatan penanggulangan  bencana ini melibatkan banyak unsur, instansi, Dinas – dinas terkait, BPBD serta semua elemen masyarakat. Oleh karena itu, kerja sama dan koordinasi yang  telah terbina selama ini perlu untuk senantiasa kita jaga dan tingkatkan. Kerja sama dan koordinasi yang baik akan sangat menentukan keberhasilan pelaksanaan tugas. Selanjutnya, selesai Acara Apel dilanjutkan peninjauan personel dan peralatan masing-masing instansi peserta Apel oleh Komandan Korem 043/Gatam dengan diikuti oleh para pejabat instansi terkait beserta tamu undangan Apel.



You are here: Home