Penrem 043/Gatam
Bandar Lampung. Korem 043/Garuda Hitam menggelar Upacara Peringatan Hari Sumpah pemuda ke-89 tahun 2017 di gelar di Lapangan Upacara Makorem 043/Gatam, Jalan Teuku Umar no.85 Bandar Lampung pada Sabtu (28/10), bertindak sebagai Irup adalah Danrem 043/Gatam Kolonel Inf Hadi Basuki, S.Sos.MM.Tar (Han).
Dalam sambutanya Danrem 043/Gatam membacakan amanat Menteri Pemuda dan Olahraga RI, Imam Nahrawi menyampakai , Delapan Puluh sembilan tahun yang lalu tepatnya pada tanggal, 28 Oktober 1928, sebanyak 71 pemuda dari seluruh penjuru tanah air, berkumpul di sebuah gedung di jalan kramat raya, daerah kwintang Jakarta. Mereka mengikrarkan diri sebabai satu nusa, satu bangsa dan satu bahasa yaitu indonesia. Sungguh, suatu ikrar yang sangat monumental, dalam perjalanan sejarah bangsa indonesia.ikrar ini nantinya, 17 tahun kemudian melahirkan proklamasi kemerdekaan indonesia, tanggal 17 agustus 1945.
,”Pernahkah kita bayangkan, bagaimana seorang pemuda Yamin dari Sawah Lunto dapat bertemu pemuda Sarmidi asal Maduratentang arti dan hubungan persatuan dengan pemuda. Menurutnya, ada lima faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan, Jelas Danrem.
Tapi di era Globalisasi saat ini yang semua nya serba semakin cangggih, tehnologi perhubungan antara manusia semakin cepat melalui Handphone, tetapi banyak pemuda yang di adu domba melalui Media sosial dan masih ada yang saling bentrok dan bermusuhan, Lanjut Kolonel Hadi Basuki.
Mari kita hayati, Ikrar yang diucapkan pada tanggal 28 Oktober 1928 ini, kemudian selalu diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda. Nah tentunya, makna peringatan ini bukan hanya sekadar upacara seremonial, melainkan juga bagaimana kita mampu memetik banyak pelajaran dan semangat dari sejarah Sumpah Pemuda.
Upacara pokok terdiri dari Pengibaran Sang Saka Merah Putih sebagai penghormatan terhadap Bendera persatuan Indonesia, dilanjutkan dengan Mengheningkan Cipta untuk mengenang dan menghormati jasa-jasa para Pahlawan dilanjutkan dengan pembacaan Pancasila oleh Inspektur Upacara dan ditirukan oleh seluruh peserta upacara.
Selanjutnya pembacaan pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 oleh petugas dan disusul dengan pembacaan keputusan kerapat para pemuda serta diakhiri dengan pembacaan Doa. Upacara diikuti oleh Dandim 410/KBL para Dan/Ka/Sat/Balak jajaran Korem 043/Gatam, prajurit maupun Pegawai Negeri Sipil jajaran Korem 043/Gatam serta Yonif 143/Twej.
Dalam sambutanya Danrem 043/Gatam membacakan amanat Menteri Pemuda dan Olahraga RI, Imam Nahrawi menyampakai , Delapan Puluh sembilan tahun yang lalu tepatnya pada tanggal, 28 Oktober 1928, sebanyak 71 pemuda dari seluruh penjuru tanah air, berkumpul di sebuah gedung di jalan kramat raya, daerah kwintang Jakarta. Mereka mengikrarkan diri sebabai satu nusa, satu bangsa dan satu bahasa yaitu indonesia. Sungguh, suatu ikrar yang sangat monumental, dalam perjalanan sejarah bangsa indonesia.ikrar ini nantinya, 17 tahun kemudian melahirkan proklamasi kemerdekaan indonesia, tanggal 17 agustus 1945.
,”Pernahkah kita bayangkan, bagaimana seorang pemuda Yamin dari Sawah Lunto dapat bertemu pemuda Sarmidi asal Maduratentang arti dan hubungan persatuan dengan pemuda. Menurutnya, ada lima faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan, Jelas Danrem.
Tapi di era Globalisasi saat ini yang semua nya serba semakin cangggih, tehnologi perhubungan antara manusia semakin cepat melalui Handphone, tetapi banyak pemuda yang di adu domba melalui Media sosial dan masih ada yang saling bentrok dan bermusuhan, Lanjut Kolonel Hadi Basuki.
Mari kita hayati, Ikrar yang diucapkan pada tanggal 28 Oktober 1928 ini, kemudian selalu diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda. Nah tentunya, makna peringatan ini bukan hanya sekadar upacara seremonial, melainkan juga bagaimana kita mampu memetik banyak pelajaran dan semangat dari sejarah Sumpah Pemuda.
Upacara pokok terdiri dari Pengibaran Sang Saka Merah Putih sebagai penghormatan terhadap Bendera persatuan Indonesia, dilanjutkan dengan Mengheningkan Cipta untuk mengenang dan menghormati jasa-jasa para Pahlawan dilanjutkan dengan pembacaan Pancasila oleh Inspektur Upacara dan ditirukan oleh seluruh peserta upacara.
Selanjutnya pembacaan pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 oleh petugas dan disusul dengan pembacaan keputusan kerapat para pemuda serta diakhiri dengan pembacaan Doa. Upacara diikuti oleh Dandim 410/KBL para Dan/Ka/Sat/Balak jajaran Korem 043/Gatam, prajurit maupun Pegawai Negeri Sipil jajaran Korem 043/Gatam serta Yonif 143/Twej.
